kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Evaluasi Program MBG Sepekan, Pengamat Beberkan Perbaikan yang Perlu Dilakukan


Minggu, 12 Januari 2025 / 18:50 WIB
Evaluasi Program MBG Sepekan, Pengamat Beberkan Perbaikan yang Perlu Dilakukan
ILUSTRASI. Guru menyuapi siswanya saat uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Kepatihan Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025). Program MBG di Solo rencananya akan berlangsung perdana mulai Senin (13/1/2025). ANTARAFOTO/Maulana Surya/nym.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina Jakarta Wijayanto Samirin membeberkan, sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan pemerintah setelah menjalankan program Makan Berigzi Gratis (MBG) dalam sepekan ini.

Wijayanto menyebutkan, sejumlah faktor teknis yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan MBG selama satu pekan ini antara lain, pertama kualitas makanan yang perlu ditingkatkan nilai gizinya.

Kedua, perbaikan standar, pasalnya saat ini kualitas antar lokasi masih sangat berbeda.

Baca Juga: Evaluasi Program MBG Sepekan, Celios: Ada Efek Multiplier yang Gagal Diminimalisir

“Ketiga, ketepatansasaran beberapa sekolah penerima terlihat bukan sekolah yang merupakan prioritas program, keempat pelibatan masyarakat dan UMKM, peran korporasi dan pemerintah masih dominan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (12/1).

Wijayanto pun turut memberikan usulan perbaikan strategis yang dapat dilakukan pemerintah ke depan. Menurutnya, idealnya jika hari sekolah diubah dari 6 hari per minggu menjadi 5 hari per minggu bakal menghemat anggaran.

“Makan besar idealnya diganti dengan makan tambahan, isinya susu, telur dan buah. Ini lebih praktis dan bermanfaat,” tuturnya.

Usulan berikutnya, lanjut Wijayanto, kepastian fiskal terkait pendanaan perlu diprioritaskan agar program strategis ini tidak berhenti di tengah jalan.

Baca Juga: Realisasi Janji Prabowo, Cek Daftar Sekolah Di Jakarta Mendapat Makan Bergizi Gratis

Selanjutnya, desentralisasi pelaksanaan diimplementasikan oleh pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten/Kota.

“Dengan sumber makanan dan sumberdaya lokal berpotensi lebih efisien. Sementara, kebijakan dan pengawasan tetap dari pusat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pemerintah resmi memulai program MBG pada Senin (6/1) secara nasional. Peluncuran tahap pertama dilakukan di 190 titik layanan pada 26 provinsi.

Disebut-sebut, jumlah titik layanan bakal terus bertambah secara bertahap hingga 937 titik hingga akhir Januari 2025.

Selanjutnya: Evaluasi Program MBG Sepekan, Celios: Ada Efek Multiplier yang Gagal Diminimalisir

Menarik Dibaca: 4 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Minum Kopi, Awas GERD!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×