kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Evaluasi PPKM Darurat: Testing dan tracing kunci penurunan kasus Covid-19


Senin, 19 Juli 2021 / 21:18 WIB
Evaluasi PPKM Darurat: Testing dan tracing kunci penurunan kasus Covid-19
ILUSTRASI. Kendaraan melintas di tempat penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (19/7/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

Ketiga, untuk kriteria sistem pelayanan kesehatan dalam evaluasi PPKM Darurat, maka dapat dilihat dari keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit.

Tjandra mengingatkan bahwa angka BOR bisa dapat fluktuatif, tergantung berapa banyak tempat tidur yang diperuntukkan untuk pasien Covid-19, sehingga kadang-kadang membaca angka BOR perlu secara kritis.

Selama hari-hari tingginya pasien Covid-19 sekarang ini, maka bukan hanya ruang rawat rumah sakit yang penuh, tapi juga Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga penuh dan orang terpaksa antre masuk IGD, bukan lagi antre masuk RS.

Satu hal yang amat penting dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sumber daya manusia (SDM), yakni dokter, perawat dan petugas kesehatan lain. "Mereka sudah amat kewalahan menghadapi lonjakan kasus tanpa henti ini, sebagian petugas sudah tertular dan sedihnya sejawat kita juga meninggal dunia," kata mantan Mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (19/7): Tambah 34.257 kasus baru, jauhi kerumunan

Untuk memperkuat pelayanan rumah sakit, mungkin saja tempat tidur ditambah, atau ketersediaan oksigen dijamin, atau obat dilengkapi dan seterusnya, akan tetapi SDM kesehatan tentu tidak mudah menambahnya.

Memang sudah ada berbagai upaya dilakukan, seperti pendayagunaan mahasiswa kedokteran/kesehatan yang studinya sudah tahap akhir serta kemungkinan relawan dokter dan perawat. Bentuk inovasi lain yang diusulkan adalah pendekatan 3R tenaga kesehatan, yaitu Refungsi, Relokasi dan Rekrutmen, yang pernah dibicarakan di lingkungan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).

"Salah satu bentuk lain, para Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), saya pun ikut di dalamnya, pada 12 Juli 2021 mengeluarkan rekomendasi Gerakan Semesta Tenaga Kesehatan Indonesia pada masa Darurat COVID-19," kata Tjandra.

Saat ini, menurut dia, Indonesia masih diterpa badai masalah Covid-19 yang perlu upaya penanggulangan maksimal. "Hanya dengan kerja keras kita semua dengan peran masing-masing kita akan dapat menyelesaikan masalah kemanusiaan di negeri ini," ucap dia.

Selanjutnya: Bisa ditiru, ini langkah India atasi kelangkaan oksigen dan tekan kasus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×