Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merencanakan dalam di tahun ini, anggaran subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) tidak bertambah dari tahun sebelumnya.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013, total anggaran BBM bersubsidi sudah dijatah Rp 200 triliun. Namun, nyatanya di kuartal III menjelang akhir tahun subsidi BBM malah meningkat 12 persen menjadi Rp 224 triliun.
Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri ESDM menyampaikan KESDM akan melakukan upaya apapun untuk kurangi subsidi BBM agar anggaran bisa dipakai untuk infrastruktur.
"Anggaran subsidi yang tidak berubah itu baru wacana, namun sebetulnya itu bagus. Namun kita belum kaji itu lebih lanjut, tidak bisa langsung diterapakan, " kata Susilo.
Ia menambahkan, penerapan anggaran subsidi yang tetap kemungkinan terjadi tahun ini setelah semua pihak menyetujui, baik Kementrian Keuangan dan DPR. Namun, ia tidak mau seperti tahun lalu, melewati batas yang ditetapkan.
Hingga kini KESDM masih mengusulkan angka yang sama yakni subsidi di antara Rp 2.000 - Rp 5.000 per liter. Ia menilai nilai subsidi tetap tersebut sudah cocok untuk mengurangi anggaran subsidi yang nantinya menghemat APBN.
Sebelumnya, Kementrian Keuangan juga sudah menyatakan subsidi tetap bisa mengurangi pembengkakan alokasi subsidi BBM.
Apalagi, tahun 2014 ini makin rentan karena nilai kurs rupiah terhadap dollar yang jatuh ditambah lagi dengan naiknya harga minyak internasional.
Harga BBM bersubsidi dengan harga keekonomian saat ini senilai Rp 3.000 per liter. Dengan konsumsi BBM 50 juta kiloliter (KL) maka pengeluaran pemerintah untuk subsidi BBM Rp 150 triliun. Tapi, dengan subsidi harga di Rp 5.500 untuk solar dan Rp 6.500 untuk premium, pemerintah mengeluarkan lebih dari Rp 200 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News