Reporter: Hans Henricus |
CIKARANG. Meski krisis finansial global bakal mendera industri selama setahun ke depan, PT Indonesia Epson Industry berupaya tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja Indonesia yang mengadu nasib di perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Jepang.
Okubo Tokihiro, Senior Chief Corporate Adviser Indonesia Epson Industry mengatakan perekonomian dunia memang mengalami krisis dan Epson sedikit terkena imbas.
"Namun kami tetap pertahankan produksi 1 juta unit printer setiap bulan mulai tahun 2009 dan 12 000 pekerja saat produksi puncak," jelas Okubo dalam bahasa Jepang yang diterjemahkan, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi kantor Indonesia Epson di kawasan East Jakarta Industrial Park, Cikarang, Bekasi, Kamis (5/2).
General Manager Indoensia Epson, Emille Pattiwael mengatakan Epson Goup memiliki jumlah tenaga kerja mencapai 80 ribu orang di seluruh dunia. Sebanyak 15% atau 12 ribu orang pekerja asal Indonesia.
Menurut Emille, saat puncak Industri, yaitu saat Agustus sampai Oktober nanti, Indonesia Epson membutuhkan karyawan antara 10.200 orang sampai maksimal 12.000 orang. "Sedangkan, saat low season yaitu saat bulan Desember, Januari dan Februari, Epson membutuhkan karyawan sekitar 8.000 orang," jelas Emille.
Berkaitan dengan produksi, Emille menjelaskan, dalam setahun baiasanya Epson memproduksi 7 juta unit, Namun dalam tiga tahun terakhir mampu membuat 10 juta unit printer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News