Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyebut skrining melalui aplikasi PeduliLindungi belum cukup untuk antisipasi pelonggaran pembatasan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Apalagi, aplikasi pemerintah tersebut masih terus membutuhkan perbaikan. Termasuk juga masih belum meratanya akses internet yang akan membuat kesulitan masyarakat.
"Kalau bicara pelonggaran mengandalkan PeduliLindungi belum siap, belum bisa," ujar Dicky saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (5/9).
Termasuk juga dalam penggunaan PeduliLindungi dalam skrining sektor pariwisata. Saat ini belum terhubung data digital bagi wisatawan asing.
Baca Juga: Pelonggaran PPKM akan dorong pertumbuhan ekonomi, tapi skrining harus tegas
Meski begitu, Dicky menyebut, upaya pelonggaran pembatasan di tengah pandemi memang perlu dilakukan secara bertahap. Termasuk perlunya kesiapan institusi dan masyarakat dalam menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19.
Pada sektor pariwisata pun, sebelumnya Dicky menyebut, masih sulit untuk dilakukan pemulihan pada tahun ini. Pasalnya, masih perlu persiapan sehingga sektor pariwisata masih harus mengalami pengetatan.
"Tahun ini kita masih dalam survival, saat ini sulit lah," terang Dicky.
Pada tahun 2022 mendatang, diharapkan industri pariwisata dapat kembali buka dengan fokus pada wisata domestik. Pada tahun 2024 diperkirakan pembukaan pariwisata secara penuh untuk wisatawan mancanegara baru dapat dilakukan.
Selanjutnya: Pengusaha berharap pelonggaran kegiatan bisnis saat kasus Covid-19 terus melandai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News