kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pengusaha berharap pelonggaran kegiatan bisnis saat kasus Covid-19 terus melandai


Minggu, 05 September 2021 / 19:23 WIB
Pengusaha berharap pelonggaran kegiatan bisnis saat kasus Covid-19 terus melandai
ILUSTRASI. Warga mengunjungi Mal Central Park di Jakarta Barat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha mendorong kembali dilakukan pelonggaran di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Saat ini Indonesia tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebagian besar wilayah menerapkan PPKM level 3 dan 4 dengan pembatasan yang ketat.

Sebelumnya pemerintah telah memberikan pelonggaran pada sektor pusat belanja dan restoran. Hal itu diungkapkan mampu meningkatkan gairah dunia usaha.

"Pelonggaran ini tentu akan menggairahkan berbagai sektor usaha dan memiliki multi efek kepada sektor-sektor lainnya," ujar Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippindo) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (5/9).

Selain itu pelonggaran juga akan mendorong tingkat konsumsi rumah tangga. Sehingga ke depan juga akan memberikan efek ungkit lada pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: Pelonggaran PPKM akan dorong pertumbuhan ekonomi, tapi skrining harus tegas

Sarman meminta pelonggaran juga diberikan kepada perkantoran non esensial dan kritikal. Antara lain dengan kembali menerapkan bekerja di kantor (WFO) sebanyak 25-50% dari kapasitas. "Jika ini dibuka tentu akan menambah kunjungan ke mal, restoran, dan kafe," ungkap Sarman.

Selain sektor tersebut, membaiknya tren kasus konfirmasi Covid-19 juga diharapkan memberikan pelonggaran pada sektor lain. Terutama pada sektor pariwisata dan hiburan.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran. Maulana bilang sektor tersebut telah tutup sejak awal pandemi lalu. "Tentu kami berharap ada pelonggaran, karena situasinya di bisnis itu tidak mudah diminta tutup terus," jelas Maulana.

Pelaku usaha wisata dan hiburan diungkapkan menanggung beban. Pelaku usaha pun mendukung berbagai upaya untuk mencegah kembali adanya lonjakan kasus.

Sebagai informasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia terus turun hingga 155.519 kasus saat ini. Sementara untuk kasus konfirmasi positif harian sebanyak 5.403 kasus.

Selanjutnya: Kredit konsumer tumbuh pada Juli, bankir berharap tak ada lagi pengetatan mobilitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×