kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   -6.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Endhin Bantah Pilih Miranda dan Terima Uang


Selasa, 28 Juli 2009 / 15:58 WIB


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini memeriksa seorang Anggota DPR RI Komisi XI, Endhin AJ Soefihara. Endhin diperiksa sebagai saksi untuk Hamka Yandhu yang menjadi tersangka dalam dugaan kasus suap dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur yang memenangkan Miranda Swaray Goeltom pada 2004 lalu.

Endhin tampak hadir menjalani pemeriksaan sejak pukul 10.00 wib. Dia menjalani pemeriksaan selama empat jam. Usai menjalani pemeriksaan, Anggota DPR dari Fraksi PPP ini mengatakan kalau dirinya tak memilih Miranda dalam pemilihan Deputi Senior yang digelar lima tahun silam itu. Alasan tak memilih Miranda lantaran itu adalah kesepakatan fraksinya. "PPP tidak memilih Miranda," katanya.

Lantaran mengaku tak memilih Miranda, Endin mengatakan kalau tak ikut mereguk duit suap yang diduga digelontorkan ke parlemen. "Tidak memilih masa menerima sih," ujarnya.

Soal rapat komisi yang dikabarkan digelar sebelum pemilihan berlangsung dengan tujuan untuk memenangkan Miranda, Endin memilih untuk tak berkomentar. "Sudahlah, nanti saja," katanya sambil bergegas berlalu.
Bagi Endhin pemeriksaan ini adalah kali pertama. Dia juga belum pernah diperiksa sebagai tersangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×