kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Enam investor lakukan one on one meeting


Rabu, 07 November 2012 / 20:24 WIB
Enam investor lakukan one on one meeting
ILUSTRASI. Machineel, Pohon Hingga Buahnya Paling Beracun di Dunia.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Selama Indonesia Investment Summit digelar lebih dari 20 pihak calon investor yang melakukan one on one meeting dengan pemangku kepentingan di Indonesia. Enam di antaranya langsung ditangani oleh Kepala BKPM, Chatib Basri.

Menurut Chatib Basri sebagian dari mereka langsung minta dihubungkan oleh pemerintah daerahnya. "Dari one on one meeting mereka langsung minta dihubungi pemdanya, bahkan sudah ada perusahaan dari Inggris  yang pergi langsung ke daerahnya," ujar Chatib kepada KONTAN, Rabu (7/11).

Deputi Promosi Investasi BKPM Himawan Hariyoga mengatakan ada lebih dari 20 pihak yang melakukan one on one meeting. Enam di antaranya meminta tatap langsung dengan Kepala BKPM. Pihak yang bertemu Kepala BKPM tersebut tidak semuanya akan melakukan investasi. Tapi ada yang menginginkan kerjasama dan ada juga yang sekadar share informasi.

Enam pihak tersebut adalah Coca Cola Amatil Indonesia, Oceanic Cattle Station dari Australia, Celanese Chemical Industry dari Amerika, Sekretariat kerjasama Indonesia-Korea, pihak dari Singapura dan juga dari IMF. Dari enam tersebut, ada dua pihak yang menyatakan minat investasinya yakni Oceanic Cattle Station dari Australia, Celanese Chemical Industry dari Amerika.

Menurut Himawan pihak Coca Cola hanya menyampaikan rencana bisnis terkini dan mempertanyakan kebijakan pengenaan cukai pada minuman soda. "Ya mereka sedikit keberatan terhadap kebijakan cukai tersebut karena dapat mempengaruhi pemasukan mereka," kata Himawan.

Himawan menceritakan bahwa Celanese menyatakan minatnya untuk membangun pabrik etanol dengan bahan baku batubara. Sejauh ini Celanese sudah bekerjasama dengan Pertamina. Dalam  one on one meeting pihak Celanese juga langsung dipertemukan oleh pemerintah daerah Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau untuk calon lokasi pabrik tersebut

"Mereka (Celanese) sedang mencari lokasi proyek, dan kami langsung pertemukan oleh tiga pemda agar mereka langsung mempresentasikan potensi daerah masing-masing. Mereka sempat sebut angka US $ 2,4 miliar, tapi belum tahu untuk apa-apanya," kata Himawan.

Oceanic Cattle juga ingin melakukan investasi di bidang peternakan sapi. Namun menurut Hermawan calon investor tersebut belum bilang komitmen investasi mereka. Rencananya mereka juga kan melakukan kerjasama teknis peternakan (technical assistance).

Himawan menuturkan untuk tiga pihak lain yang menghadap Kepala BKPM hanya membicarakan kerjasama dengan pihak Indonesia. Tiga pihak tersebut berasal dari IMF, Sekretariat Indonesia-Korea Selatan, dan pihak dari Singapura yang akan membuat forum dengan lembaga peneliti di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×