Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Rijanto mengatakan, sekitar 30% bank sentral di dunia turut memanfaatkan big data. Salah satunya, bank sentral Indonesia sejak tahun 2014 lalu.
Dalam proses membangun pondasi yang kokoh untuk pemanfaatan big data, BI telah melaksanakan sejumlah pilot project yang menghasilkan sejumlah indikator baru yang mendukung proses perumusan kebijakan BI.
Diantaranya, indikator job vacancy, indikator pasar properti, identifikasi struktur keterkaitan pelaku dalam sistem pembayaran, dan identifikasi persepsi masyarakat terhadap perekonomian Indonesi serta ekspektasi terhadap kebijakan BI.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Yati Kurniati mengatakan, saat ini secara rutin BI telah mengolah data-data mentah tersebut setiap bulan. Rencananya, hasil olahan data mentah itu akan dipublikasikan di website Bank Indonesia.
"Kami sedang dalam proses memfinalisasi. Empat project itu sudah siap keluar. Tapi kami harus punya kalender penerbitan tertentu yang kami komit ke tanggal tersebut. Mungkin bisa (dipublikasikan) per bulan," kata Yati.
Menurutnya, BI juga berkomunikasi dengan industri-industri terkait agar mereka juga bisa mengakses data. Dengan demikian, data tersebut bisa digunakan untuk kepentingan industri dan memperluas akses BI sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News