Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Belakangan, istilah big data marak digunakan sebagai teknologi yang akan menjadi tren masa depan. Tak hanya perusahaan swasta, Bank Indonesia (BI) pun turut memanfaatkan big data sebagai rekomendasi pengambilan kebijakan. Bahkan, pemanfaatan big data oleh bank sentral telah dilakukan sejak 2015 lalu.
Deputi Direktur Pengembangan Pengaturan Statistik Departemen Statistik BI Hidayah Dhini Ari mengatakan, BI telah banyak menjalankan proyek big data dengan kerja sama dengan pihak lain.
Terbaru, BI mulai memanfaatkan data yang berasal dari citra satelit Google. "Kami bisa ketahui luasan alih lahan secaa cepat dari data itu," kata Dhini, Rabu (25/7).
Lebih lanjut menurut Dhini, melalui data itu maka BI bisa mengambil kebijakan, misalnya untuk kebijakan loan to value ratio (LTV). "Misalnya BI mau keluarkan kebijakan LTV yang sifatnya beda-beda wilayah, kami bisa tahu dengan cepat wilayah mana yang padat dan potensial," tambahnya.
Selain pemanfaatan melalui citra satelit Google, BI juga memanfaatkan data melalui situs pencari kerja di internet untuk menelusuri jumlah tenaga kerja.
Sebab, data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki time lag yang cukup lama sehingga rekomendasi untuk kebijakan BI terlalu jauh.
BI juga telah memanfaatkan big data melalui harga properti dengan cakupan wilayah yang lebih luas. Data tersebut juga bisa menggambarkan keadaan ekonomi dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News