kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Empat investor Rusia jajaki kerja sama dengan RI


Kamis, 19 Mei 2016 / 22:41 WIB
Empat investor Rusia jajaki kerja sama dengan RI


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Empat investor Rusia, yakni Russian Railways (RZD), Blackspace Group, RUSAL, dan Vi Holding Group menjajaki kerjasama baru dengan Indonesia.

Penjajakan kerjasama tersebut disampaikan saat CEO keempat perusahaan tersebut bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Rusia Kamis (19/5).

Untuk Russian Railways, Rini Soemarno, Menteri BUMN mengatakan dalam pertemuan tersebut mereka meningkatkan kerja sama dalam pembangunan rel kereta api untuk kargo yang akan membawa batubara di Kalimantan.

Russian Railways sebenarnya telah melakukan studi terkait dengan rencana pembangunan proyek tersebut.

Tapi, dalam perkembangannya, Russian Railways kemudian ingin kereta tersebut dapat dijadikan sebagai kereta umum untuk penumpang. Rini mengatakan, untuk bisa memenuhi keinginan tersebut,  pemerintah akan melihat dan mengkaji aturan terlebih dahulu.

"Kami juga sedang melihat kemungkinannya seperti apabila bekerja sama dengan Kereta Api Indonesia (KAI)," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Tim Komunikasi Presiden, Kamis (19/5).

Untuk Blackspace Group, Rini mengatakan, perusahaan tambang batubara dan nikel yang sudah berinvestasi di Sulawesi dan Kalimantan tersebut ingin menjajaki kemungkinan kerja sama dengan BUMN Indonesia. 

Keinginan untuk bekerjasama dengan BUMN Indonesia juga disampaikan RUSAL.

Perusahaan tersebut ingin menggandeng Antam dan Inalum untuk memproses produk alumunium. Sementara itu, untuk Vi Holding Group, Rini mengatakan, mereka menawarkan teknologi baru yang bisa digunakan untuk memproses nikel dengan harga hanya setengah dari harga sekarang.

Rini mengatakan, pemerintah belum bisa memberi jawaban atas tawaran perusahaan tersebut.  Indonesia akan terus melihat dan menindaklanjuti pembicaraan tersebut dan menjajaki kemungkinan apakah teknologi baru tersebut dapat diterapkan di Indonesia nantinya.

Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri mengatakan, walau Presiden Joko Widodo menyambut baik keinginan kerjasama tersebut, pemerintah tidak akan serampangan. Pemerintah meminta, kepada investor untuk mematuhi syarat yang diberikan oleh pemerintah Indonesia.

Retno mengatakan, setidaknya ada empat syarat yang harus dipenuhi investor- investor tersebut. Pertama, menghormati semua peraturan yang dimiliki Indonesia. "Kedua, presiden juga menekankan tentang hilirisasi," katanya.

Syarat ketiga, investasi yang dilakukan investor Rusia haris melibatkan dan mendatangkan manfaat untuk masyarakat Indonesia. Dan keempat, peduli terhadap kelestarian lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×