Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya ancaman El Nino atau musim panas pada Mei 2015 sampai September 2015. Diperkirakan ancaman El Nino tersebut bakal mengganggu sektor pertanian terutama untuk musim panen tahun 2016 pada lahan padi tadah hujan.
Kondisi itu dikhawatirkan bakal mempengaruhi pasokan pangan terutama beras, karena lahan pertanian tadah hujan menyumbang sekitar 95% produksi padi tahunan. Pulau Jawa diperkirakan menjadi daerah yang paling terpengaruh dampak El Nino.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan, setelah Idul Fitri atau sekitar bulan Juli, Pulau Jawa akan mengalami kemarau. Kondisi ini bakal membuat produksi padi terganggu karena waduk atau embung penyimpanan air belum sanggup menyuplai air di sawah.
"Tapi hitungan saya produksi masih bisa capai 73 juta ton gabah kering giling (GKG). Sebab selama enam bulan ini produksi bagus. Tidak ada kendala cuaca pada awal tahun. Sampai Mei juga masih panen," ujar Winarno.
Meski begitu, pemerintah harus tetap mengantisipasi kemungkinan kekeringan dengan memonitor debit air di waduk. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementerian Pertanian membentuk tim khusus memantau datangnya El Nino di seluruh Indonesia. Diharapkan meski ada El Nino, jagung dan padi tetap bisa ditanam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News