Reporter: Patricius Dewo | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Kendati situasi perdagangan dunia tengah tak menentu, pasar ekspor tekstil Indonesia diyakini masih prospektif. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan pada tahun ini ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia akan meningkat 8% dari tahun lalu yang sebesar US$ 12,78 miliar.
"Siapa bilang industri tekstil itu kehilangan pangsa pasarnya? Sekarang saya senang dengan pertumbuhan dan perkembangan yang ada," ujar Enggartiasto, Jumat (14/9).
Menurut Enggartiasto, industri TPT bukan industri yang sedang surut. Industri ini merupakan industri andalan penyumbang devisa terbesar urutan ketiga setelah pariwisata dan kelapa sawit
Ia yakin industri TPT ini akan semakin maju karena TPT merupakan produk andalan ekspor Indonesia yang terus tumbuh dan tidak bergantung pada bahan baku dan bahan penolong dari impor serta memiliki pangsa pasar yang besar di dalam negeri.
"Jadi tujuan kita adalah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dalam hal ini industri TPT akan mendorong peningkatan ekspor ke pasar global seperti Amerika Serikat dan Eropa," imbuh Enggartiasto.
Sementara itu, Ade Sudrajat, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan, pihaknya akan mengusulkan dua langkah ke pemerintah untuk mendorong ekspor khususnya TPT. Yakni meningkatkan perdagangan bebas karena ini berhubungan dengan akses ke pasar ekspor. Serta, meningkatkan produktivitas melalui pendidikan vokasi untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News