Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara untuk kinerja impor di Juli yang menurun 2,7%, disebabkan turunnya impor barang konsumsi dan impor bahan baku/penolong.
Barang impor yang mengalami penurunan terbesar adalah kendaraan dan bagiannya, gula dan kembang gula serta sayuran. Agus menerangkan, penurunan impor gula dikarenakan sudah masuknya musim panen tebu, sehingga produksi gula dalam negeri mulai meningkat.
Impor sayuran juga menurun lantaran aturan impor hortikultura untuk bawang putih dan bawang bombai yang sudah kembali normal mengingat sebelumnya diterapkan kebijakan relaksasi impor.
Baca Juga: Neraca dagang bulan Juli 2020 surplus US$ 3,26 miliar, ini penyebabnya
Pada Januari-Juli 2020, total impor mencapai US$ 81,4 miliar atau turun 17,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan impor ini karena impor seluruh jenis barang melemah, mulai dari barang modal, barang konsumsi hingga bahan baku/penolong.
Agus juga mengatakan penurunan impor ini akibat terganggunya rantai nilai global karena Covid-19, dan karena banyak aktivitas industri yang terpaksa berhenti karena penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News