kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Menggeliat, Rupiah Diprediksi Berada di Rp 14.765 per Dolar AS di Akhir 2022


Kamis, 07 Juli 2022 / 18:06 WIB
Ekonomi Menggeliat, Rupiah Diprediksi Berada di Rp 14.765 per Dolar AS di Akhir 2022
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat (28/1). Ekonomi Menggeliat, Rupiah Diprediksi Berada di Rp 14.765 per dolar AS di Akhir 2022.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2022 tercatat US$ 136,4 miliar. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2022 sebesar US$ 135,6 miliar.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Untuk diketahui, pada awal Juni 2022, Indonesia berhasil menerbitkan Samurai Bonds dengan nominal benchmark size senilai JPY 81 miliar atau setara Rp 9,04 triliun.

Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, mengatakan bahwa surplus barang pada neraca transaksi berjalan pada tahun ini akan cenderung menyusut karena impor akan mengikuti ekspor seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi domestik.

Selain itu, defisit jasa juga cenderung melebar seiring membaiknya impor dan mobilitas masyarakat. Tren kenaikan sebagian besar harga komoditas juga mulai mereda di tengah kekhawatiran resesi global yang berujung pada stagflasi.

Baca Juga: Rupiah Hari Ini Merah Lagi, Bagaimana Proyeksi Besok?

"Hal ini dapat berisiko melemahnya kinerja ekspor di 2022. Kami masih melihat transaksi berjalan tahun 2022 berpotensi mencatat surplus kecil sebesar 0,03% dari produk domestik bruto (PDB)," ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (7/7).

Di sisi lain, neraca keuangan pada tahun ini, menurut Faisal, akan menghadapi beberapa tantangan risiko penurunan yang mungkin menutupi potensi aliran masuknya selama pemulihan ekonomi.

Adapun risikonya adalah gangguan rantai pasok global yang semakin parah dan tekanan inflasi yang berpotensi menghasilkan normalisasi moneter global yang lebih hawkish daripada yang diantisipasi. Untuk diketahui The Fed semakin agresif menaikkan suku bunga acuan untuk meredam tekanan inflasi.

"Hal ini telah memicu sentimen flight to quality atau risk off di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, khususnya di pasar obligasi pemerintah (capital outflow)," katanya.

Baca Juga: Rupiah Lewat Rp 15.000 Per Dollar AS, Apa Indonesia Krisis? Ini Kata Menteri Keuangan

Oleh karena itu, dengan kondisi tersebut, dirinya memperkirakan cadangan devisa akan berada pada level US$ 130 hingga US$ 140 miliar sampai di penghujung tahun nanti. Sementara dolar AS akan berada pada level Rp 14.765 pada akhir tahun ini.

"Nilai tukar rupiah di Rp 14.765 per dolar AS pada akhir tahun 2022," katanya.

Faisal juga mengatakan bahwa apabila nilai tukar rupiah mengalami pelemahan secara terus menerus hingga akhir bulan Juli 2022, maka ada tendensi cadangan devisa juga akan berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×