Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini lebih rendah dari yang diperkirakan. Sebelumnya, bank sentral memperkirakan ekonomi dalam tiga bulan kedua tahun ini bisa mencapai 5,11%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, walau secara umum investasi swasta mulai bangkit, tak hanya investasi bangunan, tetapi juga investasi non bangunan. Namun, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini akan sedikit lebih rendah dari perkiraan awal. "Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua mungkin sedikit lebih rendah dan di kuartal ketiga menjadi lebih baik. Artinya pertumbuhan ekonomi bergeser ke kuartal ketiga," kata Agus di Kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Senin (19/6).
Sayangnya, Agus enggan menyebut angka proyeksi yang baru. Meski demikian, Agus melihat pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini masih akan berada di kisaran 5%-5,4%. Lalu, titik tengah pertumbuhan ekonomi tahun ini masih berada di angka 5,17%.
"Bangkitnya investasi bangunan dan non bangunan tahun ini akan menjadi modal utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di 2018," terang Agus.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo sebelumnya mengatakan, potensi lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini lantaran adanya pergeseran pemberian gaji PNS, TNI, dan Polri dari yang diperkirakan Juni menjadi ke Juli. "Sehingga berpengaruh pada konsumsi pemerintah yang lebih rendah di kuartal kedua dan menjadi lebih tinggi dikompensasi di kuartal ketiga," kata Dody.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih melihat, konsumsi rumah tangga di kuartal II-2017 tidak sekuat yang diperkirakan. Hal itu ditunjukkan dari penjualan di Ramayana dan Tanah Abang yang menurun. Selain itu, konsumsi pemerintah juga menurun yang terlihat dari dana pemerintah di BI yang April 2017 meningkat 75% dibanding bulan sebelumnya.
Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun ini sebesar 5,16%. Jika pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di bawah 5,11% seperti perkiraan BI, maka pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini sulit tembus 5,1%.
Sebelumnya, World Bank juga mengeluarkan hasil riset terbaru bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 5,2% dan 5,3% tahun depan. Perkiraan itu masih sama dengan pengumuman World Bank pada Maret 2017. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini didukung oleh kenaikan harga komoditas," ujar Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News