kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ekonomi kuartal II-2020 terancam anjlok ke 1%, apa antisipasi yang bisa dilakukan?


Jumat, 24 April 2020 / 17:24 WIB
Ekonomi kuartal II-2020 terancam anjlok ke 1%, apa antisipasi yang bisa dilakukan?
ILUSTRASI. Warga memilih barang kebutuhan di pusat perbelanjaan di Jakarta


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak corona virus disease 2019 (Covid) terhadap perekonomian dalam negeri mulai terasa tambah berat sejak awal bulan ini. Sejumlah pihak memprediksi rendahnya konsumsi rumah tangga di kuartal II-2020 bakal membuat pertumbuhan ekonomi di level 1%.

Situasi saat ini perlu diwaspadai. Sebab kuartal II-2020 adalah periode penentu konsumsi rumah tangga yang merupakan kontributor terbanyak produk domestik bruto (PDB).

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah saat ini akan mengandalkan perluasan dan penambahan bantuan langsung tunai (BL) untuk penerima manfaat program keluarga harapan (PKH). Ini guna menyokong konsumsi rumah tangga di kala Ramadan.

Baca Juga: Faisal Basri prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa negatif 2,5%

Meski demikian, Iskandar tidak memungkiri bahwa kuartal II-2020 akan menjadi pukulan berat sebab sudah benar-benar terasa, berbeda dengan tiga bulan awal di tahun ini. 

“Mungkin di kisaran 4% untuk kuartal I-2020. Karena Januari-Februari belum terdampak Covid-19, baru di Maret dan saat ini  signifikan dampaknya,” kata Iskandar kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).

Ekonom Institus Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Eric Sugandi mengatakan dalam kondisi normal tanpa Covid-19, produksi barang dan jasa akan meningkat selama periode yang ada Ramadan dan Lebaran.

Namun, saat ini pandemi terus merembet ke setiap lini ekonomi, sehingga ada kemungkinan produksi barang menurun. Aktivitas industri melambat atau turun. Bahkan menurutnya, masyarakat juga mungkin tidak banyak melakukan konsumsi dan aktivitas di luar rumah karena menghindari covid.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×