Reporter: Dyah Megasari, Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2013 bias ke batas bawah kisaran prediksi sebelumnya sebesar 5,9%-6,1%. Ini sejalan dengan melemahnya perekonomian global.
Berlanjutnya krisis di Eropa dan perlambatan ekonomi China berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi global melambat.
“Perkembangan tersebut berdampak pada terbatasnya pertumbuhan ekspor dan investasi, khususnya investasi non-bangunan,” jelas Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs, Kamis (13/6).
Sementara, dorongan pertumbuhan terutama berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi bangunan yang diperkirakan masih cukup kuat.
Di sisi eksternal, BI menghitung Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2013 membaik. Perbaikan NPI ditopang oleh surplus yang cukup besar di Transaksi Modal dan Finansial (TMF), setelah mengalami defisit di triwulan I-2013.
Surplus TMF didukung oleh aliran masuk modal investasi langsung dan portofolio seiring dengan persepsi positif terhadap fundamental dan prospek ekonomi Indonesia ke depan.
Di sisi lain, sesuai dengan pola musimnya defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2013 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja ekspor masih tertekan karena lemahnya permintaan dan penurunan harga komoditas dunia, sementara impor termasuk impor migas masih meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News