CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom: Utang boleh, tapi untuk hal produktif


Senin, 20 Oktober 2014 / 16:12 WIB
Ekonom: Utang boleh, tapi untuk hal produktif
ILUSTRASI. Kalender 2023


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Realisasi penyerapan utang pemerintah sangat maksimal. Hingga 20 Oktober, pembiyaan utang sudah mencapai 97,66% dari kebutuhan penerbitan 2014.

Kepala Ekonom BII Juniman berpendapat, dengan sistem front loading alias pencetakan utang di awal yang ditetapkan pemerintah tahun ini maka tidak heran realisasi utang sudah sangat maksimal.

Yang mesti menjadi catatan pemerintah adalah utang yang diterbitkan pemerintah mesti dilakukan untuk kegiatan yang produktif seperti pembangunan infrastruktur. Kalau tidak digunakan untuk sektor produktif maka anggaran akan tertekan dengan pembayaran utang dari penerbitan surat utang tersebut.

Menurut Juniman, pemerintah harus mempunyai perencanaan utang yang baik. Kalaupun terpaksa menerbitkan utang maka harus dilakukan untuk hal produktif. Apabila berutang untuk hal produktif maka dampaknya besar. 

Infrastruktur terbangun maka pemerintah akan mendapatkan tambahan penerimaan. "Beban utang bisa ditanggung dengan peningkatan penerimaan pajak," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin (20/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×