kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonom Sarankan Program Populis Seperti Makan Siang Gratis Tidak Dibiayai dari Utang


Rabu, 28 Februari 2024 / 18:47 WIB
Ekonom Sarankan Program Populis Seperti Makan Siang Gratis Tidak Dibiayai dari Utang
ILUSTRASI. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program makan siang gratis yang diusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilai akan membebani APBN. Bahkan utang pemerintah diperkirakan akan membengkak jika digunakan untuk membiayai program tersebut.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, sebaiknya program populis makan siang gratis ini tidak dibiayai dari utang. Sebab, selain bunga utang mahal,  pembayaran bunga utang juga sudah di atas Rp 490 triliun setiap tahunnya.

Di samping itu, jika program makan siang gratis dibiayai dari utang, maka kepercayaan investor dan dari lembaga pemeringkat juga akan tergerus.

“Hal ini karena, program besar ini lebih sebagai upaya pembangunan sosial jangka Panjang yaitu perbaikan gizi SDM, dimana dampak langsungnya belum tentu dapat mengakselerasi ekonomi, berhubung kebutuhan bahan pangan RI masih banyak yang bergantung impor,”  tutur Eko kepada Kontan, Rabu (28/2).

Baca Juga: APBN yang Sudah Mulai Pulih akan Kembali Terbebani Program Makan Siang Gratis?

Maka dari itu, jika memang program ini akan benar-benar dijalankan, Eko menyarankan agar sumber anggarannya berasal dari realokasi anggaran yang kurang produktif, dengan syarat program makan siang gratis ini lebih difokuskan kepada daerah yang kesejahteraannya tertinggal.

Realokasi bisa dilakukan dari belanja birokrasi, seperti perjalanan dinas, rapat-rapat, dan perampingan lembaga-lembaga non kementerian yang tidak efektif.

“Di luar itu perlu pemajakan ekspor atas sumber daya alam (SDA) primer seperti batu bara,” jelasnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, anggaran program unggulan makan siang gratis yang akan diusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut sebesar Rp 15.000 per anak. Anggaran ini belum termasuk pemberian susu gratis.

“(Anggaran makan siang gratis) Rp 15.000, dan ini di luar susu,” tutur Airlangga kepada awak media.

Baca Juga: Program Presiden Terpilih Masuk Perencanaan Anggaran 2025, Jokowi Jelaskan Alasannya

Airlangga menambahkan, untuk menu makan siang gratis sebesar Rp 15.000 per anak tersebut akan disesuaikan dengan kebijakan daerah masing-masing. Yang jelas, anggaran tersebut merata di seluruh anak Indonesia.

“Menunya nanti dilepaskan ke daerah masing-masing, kita tidak menyeragamkan. Merata di seluruh Indonesia Rp 15.000,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×