CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom: Rupiah anjlok, OJK harus sidak bank


Selasa, 11 Agustus 2015 / 20:20 WIB
Ekonom: Rupiah anjlok, OJK harus sidak bank


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Pelemahan rupiah yang cukup dalam hari ini hingga menembus Rp 13.600 per dollar AS, memang banyak disebabkan oleh  sentiment negative devaluasi mata uang china, yuan. Namun, menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, setelah rupiah lepas dari batas amannya, yakni Rp 13.380 per dollar AS, maka rupiah memang menjadi mudah terperosok lebih dalam.

Sebelum devaluasi yuan, menurut Lana, pelemahan rupiah belakangan ini terjadi cepat dan signifikan. Maka dari itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas bank perlu melakukan sidak ke bank. "Apakah ada pembelian yang tidak biasa," ujarnya, Selasa (11/8).

OJK, kata Lana, perlu turun tangan untuk melihat apakah ada transaksi yang tidak normal, sehingga membebani rupiah. Pasalnya, kebutuhan valas untuk membayar utang seharusnya baru terjadi menjelang akhir September.

Pelemahan rupiah belakangan ini harus diwaspadai betul lantaran sangat berpengaruh pada dunia usaha. "Dunia usaha sudah alami kesulitan untuk beli onderdil dan bahan baku," ujar Lana.

Sebagai informasi, mengacu data Bloomberg, Selasa (11/8) di pasar spot rupiah terpuruk ke Rp 13.607 per dollar AS atau 0,41% dari penutupan hari sebelumnya Rp 13.551 per dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×