kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Ramal Kinerja Ekspor Impor Masih akan Tumbuh Positif di Akhir Tahun


Kamis, 15 September 2022 / 22:12 WIB
Ekonom Ramal Kinerja Ekspor Impor Masih akan Tumbuh Positif di Akhir Tahun
ILUSTRASI. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Agustus 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada bulan Agustus 2022. Badan Pusat Statisik (BPS) mencatat, keuntungan neraca perdagangan barang pada bulan laporan sebesar US$ 5,76 miliar.

Surplus pada bulan Agustus 2022 ini didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dari nilai impor. Adapun nilai ekspor pada Agustus 2022 tercatat US$ 27,91  miliar, sedangkan impor tercatat sebesar US$ 22,15 miliar.

Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan bahwa kenaikan ekspor Indonesia pada Agustus 2022 terutama didorong oleh meningkatnya volume ekspor crude palm oil (CPO) dan barang dari logam serta lainnya. Hal ini terindikasi pada nilai ekspor CPO yang meningkat, sementara harga CPO di pasar global cenderung sedikit menurun.

Baca Juga: Perang Geopolitik Belum Usai, Neraca Perdagangan Masih Berpotensi Mencetak Surplus

Demikian pula dengan ekspor logam seperti nikel dan turunannya yang terus mengalami kenaikan yang signifikan, padahal harga nikel di pasar global sudah menurun signifikan dibandingkan dengan harga periode Maret 2022 hingga Mei 2022.

"Jadi kenaikan ekspor Indonesia tampaknya lebih banyak didorong oleh kenaikan volume ekspor," ujar Damhuri kepada Kontan.co.id, Kamis (15/9).

Damhuri menambahkan, seiring dengan kenaikan tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga yang agresif di negara maju, maka kedepannya kinerja perekonomian dunia diprediksikan akan semakin menurun bahkan berpeluang mengalami resesi.

Namun indikator makroekonomi terkini di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa resesi yang kemungkinan akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang cenderung dangkal. Menurutnya, embargo terhadap produk ekspor Rusia juga diperkirakan akan masih berkepanjangan.

"Kedua kondisi ini membuat permintaan dan harga komoditas di pasar global masih relatif tinggi. Hal ini akan menguntungkan bagi ekspor Indonesia ke depan," katanya.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2022 Surplus US$ 5,76 Miliar

Sementara itu, Damhuri bilang, perekonomian di dalam negeri diramal akan semakin membaik sejalan dengan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, sehingga kegiatan usaha dan aktivitas masyarakat semakin meningkat. Hal ini akan mendorong permintaan terhadap barang-barang impor yang juga akan meningkat.

Dengan demikian, ke depannya , Ia menyebut ekspor dan impor diramal masih akan tumbuh baik, hanya saja pertumbuhan ekspor diperkirakan tetap lebih pesat dibandingkan impornya. Dengan demikian neraca perdagangan ke depannya diproyeksikan masih akan surplus dan memberikan dampak yang positif bagi stabilitas nilai tukar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×