Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memprediksi target sasaran kemiskinan pemerintah pada tahun 2022 yang berada di level 8,5% sampai 9% bakal meleset.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet memproyeksikan tingkat kemiskinan pada 2022 tak akan berbeda jauh dengan hasil pada September 2022. Seperti diketahui, tingkat kemiskinan pada September 2022 mencapai 9,57%.
Yusuf menyebut angka kemiskinan pada 2022 tidak akan berbeda jauh dengan pencapaian tingkat kemiskinan September 2022 karena didasarkan faktor yang mendorong kenaikan tingkat kemiskinan.
Adapun inflasi menjadi salah satu faktor kenaikan tingkat kemiskinan yang secara tahunan berada di kisaran angka 5% pada September 2022.
Baca Juga: Angka Kemiskinan Bisa Ditekan pada 2023 Jika Sejumlah Syarat Ini Terpenuhi
"Pada September 2022, beragam hal memengaruhi penghitungan inflasi, seperti kenaikan harga komoditas pangan," ucap dia kepada Kontan, Senin (16/1).
Yusuf menyebut komoditas pangan sebenarnya menjadi salah salah satu komoditas penghitungan garis kemiskinan yang dilakukan BPS.
Dia menjelaskan ketika komoditas pangan mengalami kenaikan, maka akan ikut memengaruhi jumlah orang yang dikategorikan sebagai penduduk miskin.
"Hal tersebut yang membuat tingkat kemiskinan mengalami kenaikan menjadi 0,03% dibandingkan dengan tingkat kemiskinan Maret 2022 sebesar 9,54 persen," ungkapnya.
Baca Juga: Di Provinsi Mana Saja Kartu Prakerja 2023 Tahap Pertama Bakal Digelar?
Sementara itu, Yusuf juga memperkirakan angka inflasi sebenarnya relatif masih berada pada angka 5% di sisa bulan 2022.
"Atas dasar itu, menurut saya garis kemiskinan masih akan relatif sama dengan pencapaian pada September 2022," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News