Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi memperkirakan posisi cadev akhir bulan Juli 2017 bisa mencapai sekitar US$ 126 miliar. Posisi itu naik dibanding akhir Juni yang susut ke level US$ 123,09 miliar.
Eric mengatakan, permintaan terhadap valas bulan ini dari korporasi untuk repatriasi lebih rensah dibanding kuartal kedua lalu. Begitu juga dengan permintaan valas dari perbankan untuk pemenuhan kebutuhan valas nasabah ke luar negeri juga lebih rendah.
Apalagi, pemerintah juga menerbitkan surat berharga negara (SBN) berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan SBN berdenominasi euro bulan ini. Hal itu akan menjadi penopang cadev Juli.
"Sehingga saya perkirakan cadev sekitar US$ 126 miliar di akhir Juli 2017," kata Eric kepada KONTAN, Minggu (16/7).
Sementara itu, Eric melihat nilai tukar rupiah bulan ini masih akan fluktuatif. Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kurs rupiah 3 Juli berada di level Rp 13.325 per dollar AS, tetapi terus melemah hingga ke level Rp 13.408 per dollar AS pada 10 Juli lalu. Namun, rupiah kembali menguat ke level Rp 13.347 per dollar AS Jumat (14/7) lalu.
Eric memperkirakan, kurs rupiah akhir bulan fluktiatif di kisaran Rp 13.200-Rp 13.400 per dollar AS. "Tetapi, dengan potensi rupiah menguat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News