Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali naik setelah mengalami penurunan di akhir bulan lalu. BI memperkirakan, cadev akhir bulan Juli akan melampaui US$ 125 miliar.
Akhir bulan lalu, BI mencatat cadev Indonesia sebesar US$ 123,09 miliar. Angka itu turun dari posisi akhir Mei 2017 yang sebesar US$ 124,95 miliar.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan cadev tersebut bersifat sementara. Sebab, selama lebaran bank tidak beroperasi.
"Jadi bank yang punya deposito valas di BI yang harian, overnight, tidak bisa memperpanjang. Kemudian mereka sementara taruh di luar negeri," kata Perry, Jumat (14/7).
Lebih lanjut Perry mengatakan, dana-dana tersebut kembali masuk pasca lebaran. Hal ini yang menyebabkan cadev Indonesia akan lebih tinggi.
"Cadev kita sudah menunjukkan peningkatan, bahkan lebih tinggi dari data bulan Mei. Bulan ini cadev bisa lebih tinggi dari US$ 125 miliar," tambah dia.
Di sisi lain, penerbitan surat berharga negar (SBN) berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) dan euro (global bond dan euro bond). Hal tersebut juga akan menjadi pendorong cadev Indonesia bulan ini.
Jika perkiraan ini benar, maka cadev akhir Juli akan menjadi cadev tertinggi sepanjang masa. Cadev tertinggi Indonesia tercatat pada Agustus 2011 sebesar US$ 124,6 miliar. Bulan Mei lalu, posisi cadev melampaui rekor tertinggi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News