kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.818   10,00   0,06%
  • IDX 6.418   -20,04   -0,31%
  • KOMPAS100 922   -3,74   -0,40%
  • LQ45 718   -4,49   -0,62%
  • ISSI 205   0,79   0,38%
  • IDX30 373   -2,91   -0,77%
  • IDXHIDIV20 451   -3,14   -0,69%
  • IDX80 105   -0,46   -0,43%
  • IDXV30 111   -0,14   -0,13%
  • IDXQ30 122   -0,79   -0,64%

Ekonom : Pajak inflow akan hambat aktivitas investor


Minggu, 10 Juni 2018 / 14:41 WIB
Ekonom : Pajak inflow akan hambat aktivitas investor
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana penerapan fee atau pajak inflow oleh Bank Indonesia untuk menstabilkan pasar keuangan dan nilai tukar rupiah ini dinilai mampu membuat investor ogah untuk menanamkan modalnya ke Indonesia karena dianggap akan mempersulit proses keluar masuk (entry-exit) dari investor.

“Nampaknya belum ada satupun negara di dunia yg menggunakan instrumen ini. Karena pengenaan pajak ini akan menaikkan harga portofolio atau menurunkan imbal hasil. Dan tidak ada investor yang mau kalau entry-exit nya dihambat oleh fee. Ujar Adrian Panggabean, Chief Ekonom PT Bank CIMB Niaga kepada KONTAN (10/6).

Oleh karena itu, sejauh ini belum ada satupun negara di dunia yang menerapkan sistem tersebut. Di sisi lain penerapan sistem ini hanya efektif bila diterapkan oleh sejumlah negara pada satu kawasan tertentu saja.

Adapun dampak positif dari penerapan pajak yang kerap dikenala dengan istilah Tobin tax ini adalah mampu meminimalisir efek kompetisi harga aset. Dirinya juga berpendapat bahwa sebenarnya pajak capital inflow ini bukan merupakan ide baru. 

“Pajak terhadap portofolio inflow ini bukan ide baru. Ini yang namanya Tobin tax ini sdh berusia kurang-lebih setengah abad,” ujar Adrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×