kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ekonom Nilai Bansos Pangan Sangat Membantu Daya Beli Masyarakat Miskin


Rabu, 15 Maret 2023 / 18:01 WIB
Ekonom Nilai Bansos Pangan Sangat Membantu Daya Beli Masyarakat Miskin
ILUSTRASI. Pemerintah akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) pangan selama 3 bulan dari Maret hingga Mei 2023


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggelontorkan bantuan sosial (bansos) pangan selama 3 bulan dari Maret hingga Mei 2023 meliputi beras, telur, dan daging ayam. Ekonom berpendapat bansos akan banyak membantu daya beli kalangan masyarakat miskin.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan jika dilihat dari karakteristik kalangan orang miskin, terutama di bawah garis kemiskinan, banyak yang bergantung pada bantuan pemerintah. 

"Oleh karena itu, apabila mereka tidak dapat bantuan, biasanya daya belinya akan jatuh," ucap dia kepada KONTAN.CO.ID, Rabu (15/3).

Baca Juga: Ekonom Nilai Bansos Pangan Tak Bisa Selesaikan Masalah Inflasi

Menurut Faisal, dengan adanya bansos, masyarakat di bawah garis kemiskinan setidaknya bisa bertahan walaupun tetap miskin. 

"Paling tidak daya beli mereka itu masih relatif jauh lebih bagus dibandingkan jika mereka tidak dapat bansos," kata dia.

Faisal juga menyampaikan pemerintah harus memperhatikan penyaluran bansos tersebut karena seringkali menimbulkan permasalahan seperti banyak salah sasaran. Dia menyebut banyak ditemukan penyaluran malah menyasar kepada kalangan yang tidak layak untuk mendapatkan bansos. 

Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Bansos Pangan, Menkeu: Demi Jaga Stabilitas Harga dan Inflasi

Dengan demikian, permasalahan bukan melihat dari jumlah besar anggarannya, atau besaran volume bantuannya untuk masing-masing beras, daging ayam, dan telur, melainkan sistem distribusi yang dilaksanakan.

Di sisi lain, Faisal juga berpendapat bansos pangan sebenarnya bukan bertujuan untuk menekan inflasi atau menjaga harga komoditas. Sebab, inflasi justru lebih banyak dipengaruhi oleh pengeluaran kalangan menengah atas bukan masyarakat miskin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×