kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,85   7,21   0.78%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Maybank: Utang luar negeri Indonesia masih terkendali


Selasa, 18 Desember 2018 / 22:09 WIB
Ekonom Maybank: Utang luar negeri Indonesia masih terkendali
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang Oktober, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai US$ 360,5 miliar. ULN Indonesia yang disumbang pemerintah dan swasta ini naik 5,5% dibanding bulan yang sama tahun lalu (yoy).

Baik utang luar negeri pemerintah maupun swasta mengalami kenaikan. Utang luar negeri pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar US$ 178,1 miliar. Sebanyak US$ 175,4 miliar di antaranya merupakan utang pemerintah, lebih tinggi 3,3% yoy.

Sementara, ULN swasta mengalami peningkatan menjadi US$ 182,2 miliar atau tumbuh 7,7% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 6,7% yoy.

BUMN sendiri mencatat utang luar negeri sebesar US$ 37,48 miliar, terdiri dari bank, lembaga keuangan bukan bank (LKBB), serta BUMN non lembaga keuangan.

Ditinjau dari jatuh temponya, ULN Indonesia yang memiliki jangka waktu kurang dari setahun alias jangka pendek mencapai US$ 54,46 miliar. Sementara, utang jangka panjang masih mendominasi dengan nilai US$ 306,07 miliar secara keseluruhan.

Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto berpendapat kenaikan pertumbuhan posisi ULN Indonesia masih cukup moderat.

"Kenaikan ULN mempertimbangkan kebutuhan pendanaan, di tengah ketersediaan likuiditas domestik yang juga terbatas serta faktor risiko eksternal pada saat itu," ujar Myrdal, Selasa (17/12).

Pada periode Oktober lalu, Myrdal sebut, gejolak perekonomian cukup tinggi lantaran adanya kenaikan suku bunga The Fed pada September, penguatan mata uang dollar AS, serta kenaikan harga minyak mentah dunia.

Adapun, Myrdal menilai rasio utang 34,50% terhadap PDB relatif aman dan terkendali. "Ini lebih sehat daripada negara berkembang lain, juga ULN Indonesia juga didominasi oleh utang tenor panjang," lanjut dia.

Terkait rasio pembayaran utang alias debt to service ratio (DSR Tier-2) secara tahunan juga dinilai Myrdal masih terkendali. Per akhir kuartal III, DSR mencapai 54,34%, turun dari kuartal sebelumnya 53,72%. "Rasio DSR masih terkendali sepanjang di bawah level 60%," tandas Myrdal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×