kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonom: Kunci pertumbuhan tahun depan adalah upaya akomodasi kebutuhan belanja


Selasa, 28 Juli 2020 / 20:20 WIB
Ekonom: Kunci pertumbuhan tahun depan adalah upaya akomodasi kebutuhan belanja
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Untuk mengatasai dampak pandemi virus corona (COVID-19), Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2020 tentang Penataan dan Penyed


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah ingin berupaya keras dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan. Pemerintah telah menetapkan kalau asumsi pertumbuhan ekonomi 2021 di kisaran 4,5% - 5,5%.

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang kalau pertumbuhan akan diupayakan bergerak di kisaran 5% - 5,5% di tahun depan.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy memandang, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga perekonomian tahun depan memang dengan mengakomodasi kebutuhan belanja.

Menurut Yusuf, salah satu hal yang bisa diupayakan untuk mengakomodasi adalah dengan melanjutkan pembagian beban (burden sharing) yang dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Harga masih bisa naik, saham Indocement (INTP) direkomendasikan buy on weakness

"Burden sharing bisa untuk mengakomodasi kebutuhan belanja yang tidak bisa ditutup penuh oleh penerimaan pajak. Burden sharing juga membuka ruang agar pembiayaan fiskal tidak akan menjadi beban fiskal di kemudian hari," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (28/7).

Burden sharing disarankan juga karena meski nantinya virus Covid-19 sudah berhasil pergi dari Indonesia, tetapi beban ekonomi yang ditanggung masih akan relatif besar di tahun depan bagi pemerintah.

Baca Juga: Krisis dan stimulus bikin harga emas makin melambung

Yusuf juga mengingatkan, dalam menjalankan upaya-upaya menjaga perekonomian, pemerintah juga perlu memperkuat koordinasi antara otoritas fiskal, otoritas moneter, maupun otoritas keuangan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×