kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.764   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Ekonom khawatir RUU Cipta Kerja belum bisa atasi hambatan investasi


Senin, 28 September 2020 / 20:23 WIB
Ekonom khawatir RUU Cipta Kerja belum bisa atasi hambatan investasi
ILUSTRASI. Sejumlah buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/7/2020).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengkhawatirkan omnibus law Cipta Kerja belum dapat menyelesaikan hambatan dalam investasi.

Hal itu lantaran penyusunan beleid sapu jagat dinilai Piter termasuk terburu-buru.

"Sementara isu yang seharusnya diselesaikan dalam RUU begitu banyak dan kompleks. Saya mengkhawatirkan RUU cipta kerja ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi hambatan investasi," jelas Piter saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (28/9).

Baca Juga: Begini progres pembahasan RUU Cipta Kerja di DPR

Terlebih dengan kondisi pandemi saat ini disebut Piter menjadi kekhawatirannya nantinya RUU tersebut belum dapat maksimal dorong investasi.

Adapun terkait pembahasannya yang memunculkan pro dan kontra terutama di klaster ketenagakerjaan, disebut Piter juga dapat menghambat investasi.

Kontroversi dalam pembahasan juga disebut Piter menjadi pertimbangan para investor nantinya.

"Saya khawatirnya belum [dorong investasi] Apalagi masih Ada pandemi, bahkan kontroversi penyusunannya yang serba terburu-buru dan dicurigai ditunggangi kepentingan bisa menjadi hambatan sendiri untuk investasi masuk. Kontroversi ini memunculkan ketidakpastian, hal yang tidak disukai investor," ujarnya.

Selanjutnya: Pakar hukum sebut omnibus law hanya buang-buang waktu dan biaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×