kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ekonom: Kenaikan Harga Pangan dan BBM Non Subsidi Dorong Peningkatan Inflasi


Rabu, 01 November 2023 / 16:50 WIB
Ekonom: Kenaikan Harga Pangan dan BBM Non Subsidi Dorong Peningkatan Inflasi
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahun ke tahun atau year on year (YoY) pada Oktober 2023 meningkat. ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahun ke tahun atau year on year (YoY) pada Oktober 2023 meningkat dari bulan sebelumnya. 

Adapun inflasi pada bulan lalu sebesar 2,56% YoY, atau naik dari 2,28% YoY pada September 2023. 

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz melihat, kenaikan inflasi pada bulan lalu didorong oleh peningkatan harga-harga pangan. 

"Ini sehubungan dengan fenomena kekeringan panjang, yaitu adanya El Nino," terang Faiz kepada Kontan.co.id, Rabu (1/11). 

Baca Juga: Simak Faktor yang Mewarnai Inflasi Indonesia di Akhir Tahun

Ini juga terlihat dari kenaikan harga beberapa komoditas pangan, yaitu cabai rawit, beras, dan bawang-bawangan. 

Selain itu, harga bensin non subsidi juga meningkat, seiring dengan kenaikan harga inyak dunia, sehingga berkontribusi terhadap tekanan inflasi secara keseluruhan. 

Meski dengan adanya perkembangan tersebut, Faiz tetap yakin inflasi akan berada di kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% YoY hingga 4% YoY, atau lebih tepatnya di kisaran 2,7% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×