Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentun mudik dan lebaran umumnya bisa mendorong kenaikan jumlah uang beredar.
Hal ini didorong adanya peningkatan mobilitas masyarakat ketika mudik dan aktivitas lainya seperti belanja lebaran hingga pembagiab Tunjangan Hari Raya (THR) di kalangan masyarakat.
Ekonom dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet memproyeksikan jumlah uang beredar pada periode mudik tahun ini bisa mencapai Rp 130 triliun sampai Rp 140 triliun.
"Jumlah perputaran mengalami pertumbuhan secara tahunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu," jelas Rendy pada Kontan.co.id, Kamis (4/4).
Baca Juga: Lebaran 2024, Ekonom Indef Proyeksikan Perputaran Uang Capai Rp 235 Triliun
Apalagi di tahun ini jumlah pemudik diperkirakan mencapai 190 juta orang dan ini relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pemudik di tahun yang lalu yang hanya mencapai 134 juta orang.
Sehingga hal ini tentu berdampak pada kenaikan jumlah perputaran uang di kalangan masyarakat terutama di bulan April di mana periode mudik itu di jalankan.
Meski demikian, menurutnya aktivitas mudik ini tidak terlalu berdampak pada pertumbuhan ekonomi khususnya pada kuartal kedua secara umum.
Mengingat, aktivitas mudik hanya terjadi di bulan April. Sementara, pada bulan selanjutnya yaitu Juni dan Juli secara historis tren aktivitas perekonomian kuarta kedua cenderung tidak banyak mengalami peningkatan.
"Sayangnya mudik itu hanya terjadi di beberapa pekan di bulan April dan saya kira secara umum dampak ekonomi yang diberikan tidak akan begitu besar khususnya di kuartal kedua," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News