kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ekonom Indef Nilai Kebangkrutan Silicon Valley Bank Bisa Jadi Pemicu Resesi Global


Kamis, 16 Maret 2023 / 15:51 WIB
Ekonom Indef Nilai Kebangkrutan Silicon Valley Bank Bisa Jadi Pemicu Resesi Global
Ekonom Indef Nilai Kebangkrutan Silicon Valley Bank Bisa Jadi Pemicu Resesi Global


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA  Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank akan mengawali terjadinya resesi global apabila segera tidak diatasi.

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan, meski pembukaan ekonomi China sempat menjadi angin segar pada perekonomian global sehingga lembaga-lembaga internasional menaikkan sisi optimismenya, namun dengan kolapsnya dua bank tersebut benar-benar akan memicu terjadinya resesi global.

"Dengan kejadian ini dan ini dipicu di sektor keuangan, ya saya rasa kok ini memang bisa memicu resesi kalau ngak ditangani," ujar Eko dalam Webinar Indef, Kamis (16/3).

Baca Juga: Credit Suisse Akan Pinjam Dana Talangan Bank Sentral Swiss US$ 54 Miliar

Menurutnya, apabila pemerintah Amerika Serikat (AS) tidak segera mengambil langlah, maka hal ini akan merembet ke bank lain salah satunya di Uni Eropa. Ia bilang, apabila Bank Sentral di seluruh dunia terus mengerek suku bunganya, maka isu resesi benar-benar tak terhindarkan.

"Kalau kemudian terus-menerus menaikkan suku bunga, saya rasa memang gak bisa dihindari resesi global," ungkap Eko.

Di sisi lain, Ia bilang, perekonomian Indonesia tidak akan terlalu berdampak kolapsnya SVB. Ini dikarenakan hubungan antara SVB dengan startup di Indonesia tidak besar. Selain itu, Eko juga melihat kondisi fundamental perbankan di Indonesia juga masih cukup kuat.

Baca Juga: Runtuhnya SVB Bikin Banyak Investor Galau, Cek Nasihat Warren Buffett

Meski begitu, Eko menyampaikan bahwa tingkat kehatian-hatian perbankan juga perlu terus dikaji ulang di tengah kondisi global yang dipenuhi oleh ketidakpastian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×