Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Ramadan dan Idul Fitri biasanya menjadi bulan di mana terjadi puncak inflasi. Akan tetapi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, Covid-19 yang merebak di Indonesia pada Maret 2020 mengubah pola inflasi tersebut.
Pasalnya, bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini dibarengi dengan inflasi yang landai.
Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memprediksi, puncak inflasi pada tahun ini berpotensi terjadi pada akhir kuartal IV-2020, khususnya pada bulan Desember 2020 didorong oleh meningkatnya permintaan akibat momen Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: BPS catat inflasi bulan Juni 2020 sebesar 0,18%, ini komponen penyusunnya
"Namun, ini dengan asumsi aktivitas perekonomian sudah mulai bergerak naik di kuartal III-2020 dan makin cepat di kuartal IV-2020," kata Eric kepada Kontan.co.id, (1/7).
Eric menambahkan, daya beli masyarakat diharapkan bisa mulai membaik seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian pada dua kuartal terakhir di tahun ini, sehingga bisa mendorong permintaan.
Akan tetapi, Eric memberi catatan kalau meski daya beli masyarakat bisa membaik, tetapi daya beli masih belum akan pulih sepenuhnya, atau kembali ke level sebelum wabah Covid-19.
Baca Juga: BPS: Wisatawan asing dari Timor Leste mendominasi pada bulan Mei 2020
Sebagai tambahan informasi, perubahan pola puncak inflasi terlihat pada inflasi bulan Ramadan tahun ini atau April 2020. Inflasi tercatat 0,08% mom.
Angka ini bahkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Ramadan di 17 tahun terakhir, alias sejak 2004 silam yang tercatat 1,21% mom.
Sementara pada bulan Idul Fitri atau bulan Mei 2020, tercatat 0,07% mom yang dipengaruhi oleh turunnya permintaan akibat adanya pembatasan aktivitas yang menggerus pendapatan masyarakat dan permintaan.
Baca Juga: Kurs rupiah ditutup ke Rp 14.283 per dolar, pelemahan 5 hari beruntun
BPS mengaku kalau tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi puncak inflasi pada tahun ini. Pasalnya, selain BPS tidak membuat proyeksi, BPS juga melihat dampak Covid-19 yang sangat besar terhadap pergerakan inflasi apalagi tahun 2020 masih tersisa 6 bulan lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News