kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Ekonom: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kinerja Belanja Negara Perlu Diperkuat


Selasa, 03 Januari 2023 / 19:07 WIB
Ekonom: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kinerja Belanja Negara Perlu Diperkuat
ILUSTRASI. Kawasan properti perkantoran di Jakarta, Jumat (26/8). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/08/2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja negara hingga 31 Desember 2022 sebesar Rp 3.090,8 triliun atau 99,5% dari pagu Rp 3.106,4 triliun.  Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengapresiasi hal ini.

Namun, ia tetap memberi catatan agar kinerja belanja negara pada tahun 2023 ditingkatkan. Sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, peningkatan kinerja belanja negara digadang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi tahun ini. 

"Tahun ini kan realisasi belanja negara sudah tinggi. Hampir 100%. Baiknya, belanja pada tahun ini bisa produktif bahkan dari awal tahun," terang Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (3/1). 

Josua juga menyoroti belanja pemerintah daerah (pemda). Menurutnya, penyerapan belanja pemda harus lebih optimal lagi di tahun 2023, agar bisa mengimbangi kinerja belanja pemerintah pusat. 

Baca Juga: PNS Habiskan Anggaran Rp 37,8 Triliun Sepanjang 2022 untuk Perjalanan Dinas

"Jadi bagaimana pengelolaan belanja pemerintah pusat dan daerah agar produktif dan efektif, sehingga beri dampak positif pada pertumbuhan," tambahnya. 

Selain percepatan kinerja belanja, Josua juga mengapresiasi keputusan pemerintah untuk tetap melanjutkan program perlindungan sosial. 

Meski kondisi perekonomian telah membaik, perlindungan sosial tetap dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat miskin.  Bila daya beli masyarakat terjaga, maka ini akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga, dan bermuara pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Lebih lanjut, Josua memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 berada di kisaran 4,7% hingga 4,9% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×