kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Ekonom: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kinerja Belanja Negara Perlu Diperkuat


Selasa, 03 Januari 2023 / 19:07 WIB
Ekonom: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kinerja Belanja Negara Perlu Diperkuat
ILUSTRASI. Kawasan properti perkantoran di Jakarta, Jumat (26/8). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/08/2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, realisasi belanja negara hingga 31 Desember 2022 sebesar Rp 3.090,8 triliun atau 99,5% dari pagu Rp 3.106,4 triliun.  Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengapresiasi hal ini.

Namun, ia tetap memberi catatan agar kinerja belanja negara pada tahun 2023 ditingkatkan. Sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi, peningkatan kinerja belanja negara digadang mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi tahun ini. 

"Tahun ini kan realisasi belanja negara sudah tinggi. Hampir 100%. Baiknya, belanja pada tahun ini bisa produktif bahkan dari awal tahun," terang Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (3/1). 

Josua juga menyoroti belanja pemerintah daerah (pemda). Menurutnya, penyerapan belanja pemda harus lebih optimal lagi di tahun 2023, agar bisa mengimbangi kinerja belanja pemerintah pusat. 

Baca Juga: PNS Habiskan Anggaran Rp 37,8 Triliun Sepanjang 2022 untuk Perjalanan Dinas

"Jadi bagaimana pengelolaan belanja pemerintah pusat dan daerah agar produktif dan efektif, sehingga beri dampak positif pada pertumbuhan," tambahnya. 

Selain percepatan kinerja belanja, Josua juga mengapresiasi keputusan pemerintah untuk tetap melanjutkan program perlindungan sosial. 

Meski kondisi perekonomian telah membaik, perlindungan sosial tetap dibutuhkan untuk menjaga daya beli masyarakat miskin.  Bila daya beli masyarakat terjaga, maka ini akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga, dan bermuara pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Lebih lanjut, Josua memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 berada di kisaran 4,7% hingga 4,9% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×