kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Ekonom Danareksa Research Institute perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,09%


Minggu, 31 Oktober 2021 / 17:23 WIB
Ekonom Danareksa Research Institute perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,09%
ILUSTRASI. edagang melayani calon pembeli bahan makanan di Pasar kawasan Tanjung Duren, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Ekonom Danareksa Research Institute perkirakan inflasi Oktober 2021 sebesar 0,09%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan terjadi peningkatan harga (inflasi) pada bulan Oktober 2021, setelah pada bulan September 2021 mengalami penurunan harga (deflasi) sebesar 0,04% month on month (mom).

Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha mengatakan, inflasi pada bulan Oktober 2021 sebesar 0,09% mom atau sebesar 1,65% year on year (yoy). 

“Peningkatan ini didorong oleh peningkatan kelompok harga bergejolak dan kelompok harga diatur oleh pemerintah,” ujar Rima dalam laporannya, seperti dikutip Minggu (31/10). 

Rima kemudian memerinci, kelompok harga bergejolak diperkirakan mencatat inflasi sebesar 0,18% mom atau 3,28% yoy. Peningkatan ini disulut oleh peningkatan beberapa harga pangan, seperti cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam. 

Baca Juga: Bank Permata proyeksi inflasi Oktober 2021 sebesar 0,10% mom, ini faktor pendorongnya

Sementara itu, harga barang yang diatur oleh pemerintah diperkirakan mengalami inflasi sebesar 0,11% mom atau secara tahunan 1,25% yoy. 

Dari sisi komponen inti, diperkirakan mencatat inflasi sebesar 0,07% mom atau lebih rendah dari 0,13% mom pada bulan September 2021. Namun, secara tahunan tercatat 1,33% yoy atau lebih tinggi dari September 2021 yang sebesar 1,30% yoy. 

Rima bilang, pergerakan ini didorong oleh permintaan publik yang masih lemah meski sudah ada pelonggaran restriksi. Hal ini mengindikasikan masyarakat masih menahan konsumsi setelah ada peningkatan kasus harian Covid-19 pada kuartal III 2021. 

Masih lemahnya permintaan masyarakat juga terlihat dari penjualan ritel yang turun 1,13% mom atau secara tahunan turun 1,83% yoy dan juga penjualan kendaraan yang turun 7,31% mom, serta penjualan makanan turun 2,06% mom. 

Selanjutnya: Biaya logistik turun, J&T Express optimis dapat mendorong pertumbuhan bisnisnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×