kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom CORE sebut konsumsi rumah tangga belum berdaya mendorong ekonomi


Selasa, 27 April 2021 / 15:46 WIB
Ekonom CORE sebut konsumsi rumah tangga belum berdaya mendorong ekonomi
ILUSTRASI. Ekonom CORE sebut konsumsi rumah tangga belum berdaya mendorong ekonomi


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia melihat, konsumsi rumah tangga masih belum bisa mendorong perekonomian pada kuartal I 2021, meski sudah ada berbagai kebijakan pemerintah untuk merangsang laju konsumsi. 

“Pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga kuartal I 2021 masih relatif terbatas, sangat lamban, padahal ini jadi penyumbang PDB terbesar atau sekitar 55%,” ujar Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal dalam CORE Media Discussio: Quarterly Review 2021, Selasa (27/4). 

Faisal juga menyebut, meski sudah ada pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat, tetapi ini masih belum bisa mendorong konsumsi rumah tangga.

Faisal lalu memerinci, masih belum optimalnya kinerja konsumsi rumah tangga terlihat dari beberapa macam faktor.

Pertama, indeks penjualan riil hingga kuartal I-2021 yang masih berada di zona kontraksi sehingga belum kembali ke kondisi normal atau ke pra pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Neraca komoditas tak akan rugikan industri

Kedua, inflasi, khususya inflasi inti yang masih landai. Ini mencerminkan kondisi permintaan masih belum meningkat dan konsumsi rumah tangga yang masih belum cukup kuat. 

Ketiga, dari Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang masih berada di zona pesimistis atau indeks di bawah 100. Yang ini juga masih dicerminkan oleh permintaan akan barang durable goods yang masih relatif rendah. 

Dengan perkembangan tersebut, Faisal lalu memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih akan berada di zona negatif, yaitu di kisaran minus 0,5% hingga minus 1%. 

Kemudian, pertumbuhan atau ekspansi ekonomi baru akan terjadi di kuartal II-2021, dengan pertumbuhan kembali ke zona positif di kisaran 4% hingga 5%. 

Sehingga, pada keseluruhan tahun 2021, pertumbuhan ekonomi di perkirakan akan berada di kisaran 3% hingga 4%. Meski sudah positif, tetapi ini masih berada di bawah target sasaran pemerintah yang sebesar 4,5% hingga 5,3%. 

Selanjutnya: Ekonom: Serapan anggaran yang tinggi bisa memicu aliran masuk modal asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×