Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Penurunan investasi dalam sektor manufaktur itu terjadi di Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Namun, investasi di sektor tersier seperti jasa dan sektor primer malah mengalami kenaikan.
Baca Juga: Persepsi ekonomi Indonesia membaik, KSSK: Stabilitas keuangan kuartal II 2019 terjaga
Pembenahan iklim investasi ini memang diperlukan karena masih ada peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi manufaktur. Apalagi saat ini mulai ada tren relokasi industri dari China yang disebabkan oleh perang dagang.
Namun, Core mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki harapan dalam pertumbuhan ekonomi setelah tahun 2019. Namun, hal ini bergantung pada mereka yang terpilih dalam jajaran kabinet baru, khususnya tim ekonomi yang akan diumumkan pada Oktober nanti.
Baca Juga: Pemerintah optimistis penanaman modal hingga akhir tahun ini capai Rp 792 triliun
"Selain itu, keseriusan presiden dan tim ekonomi dalam menjalankan agenda ekonomi Indonesia. Konsistensi juga dituntut untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ekonomi. Itu harapan Indonesia," tambah Faisal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News