kontan.co.id
banner langganan top
Sabtu, 3 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.902.000   -10.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Ekonom Core: Persiapkan pasar domestik untuk antisipasi perang dagang di pasar global


Senin, 09 Juli 2018 / 18:07 WIB
Ekonom Core: Persiapkan pasar domestik untuk antisipasi perang dagang di pasar global
ILUSTRASI. Benny Rachmadi - Perang Dagang Bikin Was-was


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengidentifikasi komoditas-komoditas yang bisa mendongkrak ekspor seiring dengan pelemahan rupiah. Tak hanya itu, Kementerian Perdagangan juga menelusuri barang-barang yang bakal tertekan akibat perang dagang. 

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, pelemahan rupiah dan perang dagang bukanlah situasi yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah, melainkan harus dipersiapkan dengan memunculkan opsi kerjasama perdagangan internasional bersama-sama menghadapi Amerika Serikat yang memulai terjadinya perang dagang.

Namun, bila kerjasama internasional tidak bisa mencegah perang dagang maka opsi kedua adalah mempersiapkan pasar domestik. Sebab, perang dagang akan mematikan pasar global.

“Oleh karena itu agar produksi nasional tidak terhenti kita harus bisa mempersiapkan pasar domestik,” ujar Pieter kepada Kontan.co.id, Senin (9/7).

Di tengah ancaman menurunnya permintaan global akibat perang dagang, Pieter mengatakan, satu-satunya jalan mencegah jatuhnya produksi nasional adalah meningkatkan permintaan domestik. Namun, hal ini kemungkinan akan terhambat akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

“Memang ada pelonggaran LTV. Tapi tidak cukup untuk meningkatkan permintaan domestik. Artinya harus ada tambahan kebijakan pelonggaran likuiditas dari BI,” jelasnya.

Di sisi lain, kata Pieter, pemerintah juga harus menciptakan stimulus-stimulus fiskal yang mendorong peningkatan daya beli masyarakat.

“Saya yakin Koordinasi fiskal dan moneter akan efektif mendorong kenaikan permintaan domestik, menggantikan jatuhnya permintaan global saat terjadi perang dagang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×