kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Core: Penurunan penjualan eceran Mei 2020 disebabkan PSBB


Rabu, 08 Juli 2020 / 20:49 WIB
Ekonom Core: Penurunan penjualan eceran Mei 2020 disebabkan PSBB
ILUSTRASI. Warga berbelanja di gerai?Transmart di Jakarta, Senin (13/01). Momentum perayaan Natal dan tahun baru tak mampu mengungkit pertumbuhan penjualan ritel. Penjualan eceran menjelang akhir 2019 malah terlihat lesu. Hasil Survei Penjualan Eceran yang dilakukan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengadakan survei penjualan eceran pada bulan Mei 2020. Berdasarkan survei tersebut, terindikasi Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan tersebut sebesar 198,3.

IPR pada bulan Mei 2020 meningkat 4,0% mom dari IPR April 2020 yang sebesar 190,7. Menurut Ekonom Center on Reform of Economics (Core) Indonesia, peningkatan IPR tersebut bisa dipengaruhi oleh adanya momen hari raya Idul Fitri.

Akan tetapi, capaian IPR pada bulan tersebut menunjukkan kalau penjualan ritel terkontraksi 25,4% yoy bila dibandingkan dengan bulan Mei 2019 yang menorehkan IPR hingga 249,8.

"Wajar kalau penjualan riil mengalami kontraksi secara tahunan karena di bulan tersebut pembatasan aktivitas di kota besar seperti Jakarta masih berlangsung. Ini membatasi aktivitas ekonomi," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Rabu (8/7).

Baca Juga: BI catat penjualan eceran kembali turun pada Mei 2020

Untuk selanjutnya, Yusuf memperkirakan kalau penjualan eceran pada bulan Juni 2020 berpotensi meningkat. Hal ini didorong oleh pelonggaran PSBB dan juga adanya pembukaan pusat perbelanjaan di pertengahan bulan tersebut.

Akan tetapi, Yusuf melihat kalau pertumbuhannya tak akan terlalu kuat dan IPR juga masih akan berada dalam fase kontraksi. Pasalnya, konsumsi masyarakat terkait dengan penjualan eceran terlihat masih akan belum memadai.

Menurutnya, masyarakat kelas atas diperkirakan masih akan enggan berbelanja di mall karena masih ada kekhawatiran terkait Covid-19. Sementara masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah masih tertekan daya belinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×