CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Ekonom Core: Langkah monetisasi utang BI tak ganggu stabilitas nilai tukar rupiah


Senin, 06 Juli 2020 / 06:25 WIB
Ekonom Core: Langkah monetisasi utang BI tak ganggu stabilitas nilai tukar rupiah


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menelurkan banyak kebijakan untuk menghalau dampak negatif virus Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Salah satunya, BI juga terjun langsung ke pasar perdana untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) yang disebut sebagai monetisasi utang.

Ekonom CORE Piter Abdullah, menilai apa yang dilakukan oleh BI hampir tidak ada yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh bank sentral lain di dunia. Menurutnya, bahkan apa yang dilakukan oleh BI jauh lebih konservatif khususnya dari sisi kuantitas.

Baca Juga: Pemerintah disarankan tingkatkan peran KSSK daripada bubarkan OJK

“Saya tidak melihat apa yang dilakukan oleh BI akan mengikis independensi BI. Independensi bukan berarti tidak ada kerjasama antara BI dengan kementerian keuangan atau pihak lain,” tandas Piter kepada KONTAN, Minggu (5/7).

Piter bilang, tujuan utama BI pada akhirnya tetap kepada pencapaian kesejahteraan masyarakat yaitu dengan menjaga stabilitas nilai tukar atau inflasi.

“Untuk itu di tengah wabah saat ini BI harus bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga lain. Itu sama sekali tidak mengorbankan independensi BI,” tambahnya.

Baca Juga: Banyak dilepas asing, berikut rekomendasi analis untuk saham TLKM dan BBRI

Bahkan ia melihat, langkah monetesasi utang yang dilakukan BI ini sama sekali tidak melihat kebijakan BI mengganggu stabilitas nilai tukar. Sebab, selama masa pandemi ini nilai tukar relatif stabil cenderung menguat.

Untuk itu, Piter bilang, yang harus dilakukan oleh pemerintah di tengah pandemi adalah bagaimana menjamin keselamatan Masyarakat dari sisi kesehatan dan juga ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×