kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   6,00   0,04%
  • IDX 7.549   58,54   0,78%
  • KOMPAS100 1.074   11,78   1,11%
  • LQ45 797   1,67   0,21%
  • ISSI 255   1,37   0,54%
  • IDX30 411   0,99   0,24%
  • IDXHIDIV20 469   -0,57   -0,12%
  • IDX80 120   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,14   -0,11%
  • IDXQ30 131   -0,05   -0,04%

Ekonom BSI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2023 Cuma 4,94%


Jumat, 03 November 2023 / 16:21 WIB
Ekonom BSI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2023 Cuma 4,94%
ILUSTRASI. Ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 diperkirakan tumbuh sebesar 4,94%


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 diperkirakan tumbuh sebesar 4,94% secara tahunan alias year on year (YoY). Angka ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi konsensus sebesar 5,05% YoY.

Banjaran mengatakan, yang menjadi faktor pendorong perekonomian pada kuartal III 2023 adalah masih kuatnya Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia serta berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN).

Selain itu, neraca perdangan Indonesia hingga September 2023 juga masih surplus, didukung oleh inflasi yang terjaga rendah sehingga menjaga daya beli konsumen.

Ke depan, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih tinggi seiring dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) seperti Natal.

Baca Juga: Faktor Musiman, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2023 Diproyeksi Melambat

Kemudian, pengeluaran pemerintah yang diramal akan ekspansif hingga akhir tahun, serta mulai adanya pengeluaran-pengeluaran untuk pemilu tahun depan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun nanti.

"Dan, konsumsi swasta yang diprakirakan tetap kuat sejalan inflasi yang terjaga rendah," ujar Banjaran kepada Kontan.co.id, Jumat (3/11).

Namun, Banjaran meminta untuk mewaspadai dampak pelemahan ekonomi global seperti Tiongkok dan Eropa, serta pelemahan nilai tukar Rupiah lantaran berpotensi menurunkan kinerja eksternal Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×