Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% pada rapat dewan gubernur kemarin. BI diprediksi baru akan menurunkan suku bunga acuan di pertengahan kuartal III-2024.
Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution meramal, besarnya penurunan suku bunga acuan BI di pertengahan kuartal III-2024 sampai di akhir tahun yang sama, akan berada di kisaran 75 basis poin (bps).
Menurut dia, penurunan suku bunga acuan BI tampaknya tidak akan terjadi tahun ini, sejalan dengan ketidakpastian arah suku bunga Federal Reserve masih tinggi.
Damhuri menjelaskan, sepanjang ketidakpastian arah suku bunga the Fed masih tinggi, maka tekanan terhadap nilai tukar juga masih tinggi. Ini sekaligus mempersempit ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga, Saham dari Sektor-Sektor Ini Bisa Dilirik
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) tercatat berada di level 3,2% year on year (YoY) pada Juli 2023, naik dari bulan sebelumnya yang ada di level 3% YoY.
Adapun inflasi inti AS ada di level 4,7% YoY pada Juli 2023, masih jauh di atas sasaran The Fed yang berada di level 2%.
Menurut Damhuri, hal tersebut mengimplikasikan the Fed masih akan berpeluang untuk menaikkan suku bunga acuan ke depan, dan menahan suku bunga di level yang tinggi sampai inflasi di AS turun sesuai sasaran.
Baca Juga: BI Kembali Menahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
"Karena itu saya kira inflasi di AS baru akan turun ke level sekitar 2% pada pertengahan tahun 2024 dan dengan demikian penurunan suku bunga BI tampaknya juga baru bisa dilakukan di sekitar pertengahan tahun 2024," terang Damhuri kepada Kontan.co.id, Kamis (24/8).
Dia menambahkan, penurunan suku bunga acuan yang diprediksi sekitar 75 bps pada pertengahan kuartal III tahun depan sifatnya tidak agresif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News