Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi bulan Juli 2019 diperkirakan akan lebih rendah dari bulan Juni 2019 dan masih relatif terkendali. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Ekonom BCA David Sumual.
Menurutnya, inflasi Juli 2019 akan berada di level 0,2% month on month (MoM). Sementara inflasi Juni berada di level 0,55% MoM. Secara year on year (YoY), menurut David akan berada di level 3,2% (YoY), lebih rendah dari bulan Juni yang sebesar 3,32% YoY.
Baca Juga: Ekonom Samuel Aset Management proyeksikan inflasi bulan Juli 0,35%
Hal yang mendorong adanya inflasi pada bulan ini adalah cabai merah. Menurutnya, pola konsumsi cabai orang Indonesia adalah cabai segar. Ini yang harus diperhatikan oleh Bank Indonesia (BI), yaitu kondisi demand dan supply cabai.
"Indonesia itu unik dalam hal konsumsi cabai. Kalau negara lain kan lebih suka processed chilli atau nggak dalam bentuk saus. Kita masih tradisional. Apalagi tren makanan pedas juga marak," kata David saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (31/7).
Baca Juga: Ekonom UOB meramal inflasi Juli sebesar 3,3%
Namun, secara keseluruhan, inflasi Juli 2019 dinilai lebih stabil dari bulan lalu. Hal tersebut juga didorong oleh menguatnya rupiah, harga beras dan pasokan bahan makanan seperti daging, dan bahkan processed food masih stabil.
Situasi ini akan terus bertahan hingga beberapa bulan ke depan. Namun, di akhir tahun, David proyeksikan akan terjadi kenaikan inflasi lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News