kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom BCA prediksi cadangan devisa Agustus 2020 dikisaran US$ 135 miliar


Minggu, 30 Agustus 2020 / 20:47 WIB
Ekonom BCA prediksi cadangan devisa Agustus 2020 dikisaran US$ 135 miliar
ILUSTRASI. Karyawan bank menunjukkan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) yang disetor nasabah di bank BNI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Jumat (14/8/2020). Berdasarkan Kurs Refrensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa (cadev) pada Juli 2020 lalu sebesar US$ 135,1 miliar. Ekonom Bank Central Asia (BCA) memprediksi, posisi cadev pada bulan Agustus 2020 akan berada di kisaran US$ 134 miliar - US$ 135 miliar.

"Jadi memang nggak banyak berubah. Kalaupun turun tidak banyak, kalaupun naik bakal sedikit. Jadi nggak banyak berbeda dengan angka pada bulan sebelumnya," ujar David kepada Kontan.co.id, Kamis (27/8).

Perkembangan cadangan devisa tersebut menurut David dipengaruhi oleh tidak adanya penerbitan global bonds. Namun, masih cukup terjaga karena kinerja ekspor yang secara keseluruhan naik, sehingga neraca perdagangan pada bulan ini berpotensi surplus kembali.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi cadev Agustus 2020 turun tipis sampai US$ 134 miliar

Meski nilai tukar rupiah cenderung melemah, tetapi David melihat kalau BI tidak melakukan intervensi yang terlalu moderat. Nilai tukar rupiah juga lebih dipengaruhi oleh permintaan valas untuk impor yang meningkat seiring dengan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Permintaan valas ada buat impor seiring PSBB. Kan sebelumnya banyak yang dipending karena PSBB. Sekarang sudah mulai direalisasi impor bahan baku, konsumsi, maupun barang modal jadi wajar permintaan valas naik sehingga rupiah melemah," tambahnya.

Baca Juga: Neraca perdagangan surplus, membuat pajak impor loyo

Lebih lanjut, posisi cadangan devisa pada bulan Agustus 2020 juga terkontribusi dari peningkatan harga emas, sehingga ini juga menambah nilai dari komponen cadev yaitu monetary gold meski kontribusinya kecil.

Ke depan, David melihat kalau cadev Indonesia masih akan lebih dari cukup. Selain itu, David juga melihat kalau rupiah masih berpotensi akan bergerak stabil di kisaran Rp 14.500 hingga Rp 15.500 per dollar Amerika Serikat (AS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×