Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
"Harga crude palm oil (CPO), batubara, dan karet masing-masing mengalami penurunan sebesar 5,6% mom, 8,0% mom, dan 9,8% mom. Seiring dengan krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia, perekonomian partner dagang Indonesia pun mengalami perlambatan, terutama dari sisi manufaktur," papar Josua.
Ia menjelaskan, PMI Manufaktur Amerika Serikat (AS) turun ke level 41,5 dari sebelumnya 49,1 di bulan Maret. Sementara itu, PMI Manufaktur Jepang juga turun ke level 41,9 dari sebelumnya 44,3.
Baca Juga: Neraca perdagangan Indonesia di bulan April 2020 diprediksi bakal surplus
Selain itu, Josua memperkirakan penurunan ekspor ini tidak akan sedalam penurunan impor. Pasalnya, ekspsor Indonesia diperkirakan masih didorong oleh kenaikan harga emas sebesar 5,9% mom.
Pada neraca perdagangan sebelumnya, pertumbuhan ekspor juga cenderung didominasi oleh kenaikan nilai ekspor emas perhiasan akibat adanya kenaikan harga emas.
Adapun dengan berbagai kondisi tersebut, Josua memperkirakan neraca perdagangan pada bulan April 2020 akan mengalami surplus yang lebih kecil dari sebelumnya US$ 743 juta, menjadi US$ 660 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News