kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Ekonom Bank Permata Prediksi BI Bakal Tahan Suku Bunga di 5% pada RDG September 2025


Senin, 15 September 2025 / 18:24 WIB
Ekonom Bank Permata Prediksi BI Bakal Tahan Suku Bunga di 5% pada RDG September 2025
ILUSTRASI. Kontan/Panji Indra. Ekonom Bank Permata memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga kebijakan (BI Rate) di level 5,00% dalam RDG September 2025.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga kebijakan (BI Rate) di level 5,00% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2025.

Josua menilai, meskipun The Fed memiliki ruang cukup lebar untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada The Federal Open Market Committee (FOMC) September 2025 akibat pelemahan pasar tenaga kerja Amerika Serikat, BI cenderung lebih berhati-hati.

“Keputusan Bank Indonesia untuk menahan BI-rate terutama didorong oleh pertimbangan stabilitas rupiah, khususnya setelah demonstrasi besar secara nasional pada akhir Agustus 2025 serta reshuffle kabinet yang menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa,” jelas Josua kepada Kontan, Senin (15/9).

Baca Juga: Ekonom Prediksi BI Masih Akan Tahan Suku Bunganya di RDG September 2025

Menurutnya, di bawah kepemimpinan Purbaya, arah kebijakan fiskal Indonesia diperkirakan tetap menekankan disiplin fiskal sebagaimana era Sri Mulyani sebelumnya, namun dengan penekanan yang lebih kuat pada kebijakan fiskal yang pro pertumbuhan dibandingkan sekadar menjaga stabilitas. 

Situasi ini membuat investor global bersikap lebih hati-hati dan memilih menunggu untuk menilai lebih lanjut arah kebijakan fiskal pemerintah. Akibatnya, arus modal asing masuk menjadi terbatas sehingga memberi tekanan tambahan pada rupiah.

“Oleh karena itu, kami menilai Bank Indonesia akan cenderung bersikap lebih sabar dalam RDG September 2025, meskipun ruang untuk pemangkasan BI-rate masih relatif terbuka lebar,” pungkas Josua

Baca Juga: IHSG Menguat Jelang Pengumuman RDG BI, Ini Prediksinya Hingga Akhir Agustus 2025

Selanjutnya: OJK Terbitkan Aturan Baru, Dorong Akses Pembiayaan UMKM yang Lebih Mudah

Menarik Dibaca: Turunkan Berat Badan Tanpa Diet Ekstrem, Ini Tips Sehatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×