Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada bulan Ramadan 2020 ini sebesar 0,22% (mom). Bila diukur secara tahunan (yoy), tingkat inflasi pada bulan ini diperkirakan akan sebesar 2,82%.
Komoditas yang menyumbang inflasi tersebut didorong dari bawang merah, gula pasir, dan emas perhiasan.
Selain itu, ada juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi sehingga menghambat laju inflasi, seperti cabai merah, daging ayam ras, dan telur.
Baca Juga: Ekonom: Gangguan distribusi membuat inflasi bulan April ada dikisaran 0,16%
Sementara, ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksikan bahwa inflasi pada April 2020 ini sebesar 0,17%(mom) dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,13%.
Adapun inflasi tahunan per bulan April diperkirakan mencapai 2,77% (yoy) dari sebelumnya yang tercatat 2,96% yoy.
Faktor pendorong terjadinya inflasi yakni pada sekelompok harga yang bergejolak dan diperkirakan inflasi akan cenderung meningkat.
Hal ini terindikasi dari kenaikan harga sebagian besar komoditas pangan seperti beras (0,6%), daging sapi (0,3%), bawang merah (13,8%), cabai rawit (2,1%), dan minyak goreng (0,4%) serta gula pasir (8,5%).
Baca Juga: Harga bawang merah, emas, gula naik, BI proyeksikan inflasi April 0,18%
Sementara beberapa harga komoditas pangan yang cenderung turun antara lain daging ayam (-10,3%), telur ayam (-0,5%), bawang putih (-5,8%), dan cabai merah (-14,5%).
Josua bilang, tren penurunan sebagian harga komoditas pangan tersebut menunjukkan koordinasi pengendalian inflasi di tingkat nasional dan daerah cenderung baik di tengah Covid-19 ini.
“Inflasi inti cenderung stabil di kisaran 2,86%YoY dari bulan sebelumnya yang tercatat 2,87%YoY, dipengaruhi oleh inflasi sisi permintaan yang cenderung rendah, namun kenaikan inflasi inti didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan sepanjang bulan April,” Jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (27/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News