kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonom Bank Permata memperkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,35%


Minggu, 31 Januari 2021 / 11:13 WIB
Ekonom Bank Permata memperkirakan inflasi Januari 2021 sebesar 0,35%
ILUSTRASI. Pedagang melayani pembeli bahan makanan di pasar tradisional.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memprediksi inflasi pada bulan Januari 2021 cenderung menurun dibanding inflasi bulan Desember 2020 yang tercatat sebesar 0,45%. 

Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,35% secara bulanan (month on month/mom). Sedangkan secara tahunan (yoy) diperkirakan 1,64%. 

“Inflasi pada bulan Januari diperkirakan akan didorong oleh inflasi harga bergejolak, sejalan dengan kenaikan rata-rata harga sebagian komoditas pangan sepanjang bulan,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (29/1). 

Bila dirinci, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah daging sapi sebesar 0,3% mom, cabai rawit sebesar 38% mom, minyak goreng 0,4% mom. 

Baca Juga: Ini yang membuat BI proyeksi inflasi Januari 2021 hanya 0,34%

Selain itu, harga tahu dan tempe terpantau meningkat di awal tahun ini, di tengah kenaikan harga bahan baku kedelai sehingga mendorong penurunan produksi domestik. 

Kemudian, ada beberapa harga komoditas pangan yang mengalami peningkatan pada awal hingga pertengahan bulan seperti daging ayam, cabai merah, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih. Meskipun, harga beberapa komoditas tersebut cenderung menurun di akhir bulan. 

Selain harga barang bergejolak, kenaikan inflasi juga didorong oleh kelompok harga yang diatur oleh pemerintah (administered prices). Ini sejalan dengan peningkatan tarif transportasi meskipun kenaikannya lebih mini dibandingkan bulan Desember lalu. 

Pemerintah juga menaikkan iuran BPJS kesehatan kelas 3 yang juga mendorong kenaikan inflasi harga administered prices. 

Lebih lanjut, pemerintah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 11 Januari 2021 hingga 25 Januari 2021 dan dilanjutkan pada 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021. Josua bilang, ini mempengaruhi inflasi tahunan komponen inti. 

“Inflasi inti diperkirakan 1,53% yoy, lebih rendah dari bulan Desember 2020 yang sebesar 1,6% yoy. Penurunan inti tersebut dipengaruhi pemberlakuan PPKM yang berpotensi menahan inflasi dari sisi permintaan,” tandasnya. 

Selanjutnya: BI proyeksi inflasi Januari 2021 capai 0,34%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×