kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI proyeksi inflasi Januari 2021 capai 0,34%


Jumat, 29 Januari 2021 / 17:27 WIB
BI proyeksi inflasi Januari 2021 capai 0,34%
ILUSTRASI. Harga cabai rawit yang naik jadi pendorong inflasi bulan Januari 2020


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada bulan Januari 2021 hanya 0,34% dibandingkan dengan bulan Desember 2020 (mom). 

Proyeksi ini pun lebih mini ketimbang inflasi bulan Desember 2020 yang mencapai 0,45% mom. 

Proyeksi BI kali ini berdasarkan survei pemantauan harga BI pada Minggu IV bulan Januari 2021, yang  diperkirakan inflasi pada bulan laporan sebesar 0,34% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2021 secara tahun kalender sebesar 0,34% ytd dan secara tahunan sebesar 1,64% yoy,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (29/1). 

Penyumbang utama inflasi di bulan ini adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga 0,10% mom. Selai itu, ada juga kenaikan pada harga tempe dan tahu masing-masing 0,03% mom serta tarif angkutan antarkota yang naik 0,02% mom. 

Baca Juga: Bank BRI pertimbangkan pembatalan penerbitan obligasi Rp 15 triliun

Peningkatan harga, masing-masing 0,01%, juga terjadi pada kangkung, bayam, daging sapi, daging ayam ras, kacang panjang, cabai merah, ikan kembung, emas perhiasan, nasi dengan aluk pauk, dan tarif angkutan udara di bulan ini. 

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menyumbang deflasi, seperti komoditas telur ayam ras yang turun 0,06% mom dan bawang merah yang turun 0,02% mom. 

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 

Kemudian, BI juga akan memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. 

Selanjutnya: YLKI: Pungutan PPh pulsa, kartu perdana dan token akan memberatkan masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×